Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hubungan Berat Badan dan Kepribadian

Ketika membicarakan berat badan, yang terpikir pasti tidak jauh-jauh dari diet dan aktivitas fisik.


Padahal ada banyak faktor lain yang mempengaruhi, termasuk yang jarang dibayangkan selama ini yakni kepribadian.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 8.900 orang menunjukkan bahwa seseorang cenderung lebih gemuk bila punya kepribadian neurotik. Kepribadian ini dicirikaan dengan pikiran negatif tentang dirinya sendiri, seperti selalu gelisah, tidak percaya diri, dan merasa paling menderita sedunia.

Selain itu, kecenderungan untuk lebih mudah gemuk juga dihadapi oleh orang-orang dengan kepribadian kurang tertib. Orang seperti ini selalu kacau dalam berpikir dan berperilaku, hidup tidak teratur, tidak disiplin dan mudah teralihkan perhatiannya.

"Memiliki satu dari kedua sifat tersebut bisa meningkatkan risiko obesitas, tapi memiliki keduanya sekaligus malah tidak berarti makin berisiko," kata peneliti dari Florida State University, Angelina Sutin, seperti dilansir laman Foxnews, Selasa (22/10).

Tentunya, memiliki salah satu dari kedua sifat kepribadian tersebut tidak akan serta merta membuat orang langsung gemuk. Ada hal-hal yang berhubungan dengan neurotik dan kurang tertib, yang secara langsung lebih berhubungan dengan kegemukan.

Neurotik misalnya, cenderung membuat orang mudah stres kemudian kalap saat makan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi stres, pemilihan menu makan cenderung jatuh pada makanan tidak sehat yakni makanan manis dan berlemak.

Demikian pula dengan kepribadian yang kurang tertib. Pola makan tidak teratur, asal-asalan dan malas olahraga sudah tentu mempengaruhi berat badan. Begitu pula dengan gaya hidupnya, cenderung kurang memperhatikan kesehatan secara umum.

sumber:
jpnn.com

Posting Komentar untuk "Hubungan Berat Badan dan Kepribadian"