Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akibat Terlalu Banyak Makan Mie Instant

Mi instan, seperti halnya makanan yang diproses lainnya, mengandung garam yang tinggi. Pola makan tinggi mineral seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Semangkuk mie instan rebus dengan telur dan irisan cabai rawit memang godaan yang sulit ditolak.

Tak heran jika mi instan termasuk dalam makanan siap saji yang paling banyak disukai. Namun, sebaiknya batasi konsumsinya.
Terlalu sering mengonsumsi mi instan, yakni sekitar 3 kali seminggu, akan meningkatkan risiko penyakit sindrom kardiometabolik.


Kondisi ini bisa membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit:
1. Jantung.
2. Diabetes.
3. Stroke.


Penelitian tersebut dilakukan di Amerika Serikat dan dimuat dalam Journal of Nutrition. Menurut ketua peneliti, Dr Hyun Joon Shin, kebiasaan mengonsumsi mi instan lebih berdampak buruk pada kaum wanita.


Penelitian yang dilakukan Shin difokuskan di Korea Selatan karena mi instan dan juga ramen merupakan favorit orang Asia. Korea Selatan sendiri merupakan negara dengan konsumsi mi instan tertinggi di dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir ditemui peningkatan jumlah masalah kesehatan, terutama penyakit jantung dan banyaknya orang dewasa yang kegemukan. Atas dasar inilah Shin melakukan penelitian untuk mengetahui kaitan antara konsumsi mi dan kesehatan.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Braden Kuo, ahli kesehatan pencernaan dari Massachusetts General Hospital di Boston. Ia menggunakan kamera berukuran sangat kecil untuk melihat apa yang terjadi pada organ pencernaan setelah seseorang makan mi ramen instan.

Kebanyakan mi ramen instan, menurut Kuo, mengandung zat kimia tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), pengawet makanan yang merupakan produk biobutane, yang juga dipakai dalam industri minyak.

sumber:
kompas.com

1 komentar untuk "Akibat Terlalu Banyak Makan Mie Instant"

  1. Wah, bahaya juga ya...
    Saya pecinta mie instan nih seminggu bisa 2-3 kali :(

    BalasHapus